Berdasarkan survey sebuah majalah remaja Indonesia, 85% REMAJA MENGAKU PERNAH MENGALAMI DAN MENGETAHUI AKSI BULLYING DI SEKOLAH! And... I am one of them.
FYI, tindakan bully ini enggak hanya lewat kekerasan fisik lho.. bisa juga lewat tindakan yang tidak sengaja ataupun omongan yang membuat si korban merasa nggak PD.
berdasarkan pengalaman Nei ya.. si pembully itu umumnya membuat si korban sering menyalahkan diri mereka sendiri dan membuat merendahnya self -esteem.
malah!! it can interfere their mental health and physically as well, causing sadness, loneliness, stress, fear, and even anxiety and depression.
Rasanya itu bener-bener nggak enak lho.. jadi kalo kalian pernah mengalami bully, kamu wajib melapor ke guru BP atau konselor.
And now, I’d a psychology trainee to help me passed it. And the result is…. I got what I’ve lose.
Hanya sebagai curahan hati semata, I’ve so much pimples on my forehead. Banyak yang bilang karena faktor makanan dan hormon, then I got my problem.. stressed.
Karena itu, di-bully itu benar-benar NGGAK ENAK. Rasanya yah, such a mixed like vegetable salad without the mayonnaise.
Contoh-contoh kasus bully behaviour (berdasarkan majalah Girfriend Indonesia)
-
Setiap hari Lukas naik bus sekolah berbarengan
dengan Maurin, cewek yang ditaksirnya. Untuk menarik perhatian, Lukas sering
memanggil Maurin dengan teriakan, “Hey, shorty!” Lukas berpikir kalau
tindakannya itu funny, padahal itu membuat Maurin sedih dan nggak PD.
-
A new girl, Alice, baru pindah ke sekolahmu. Saat makan
siang, dia bergabung denganmu. Namun mereka tampak asik berdua dan ingin
hangout bareng tanpa mengajak kamu. You feel totally left out!
-
Salah satu temanmu, Charly, comes to you and
starts gossiping about another one of your close friend, Lusi. Meski merasa
nggak nyaman, namun kamu hanya bisa diam saja.
-
Katie won the lead in the school play, peran
yang sangat diinginkan Samantha. Karena iri, Samantha jadi memusuhi Katie. Bahkan
Samantha menyebarkan gossip buruk tentang Katie. Hal itu berhasil membuat Katie
terkucilkan.
Dan.. ternyata saya mengalami semua hal diatas. How about you??Cara terbaik ya.. calling the psychology trainee or tell your counselor teachers.
Good luck! SAY NO TO BULLY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar