Desember 18, 2015
Cerita tentang Rintik
Aku bertemu denganmu
selalu dengan rintik dan mendung yang menyejukan
diawali dengan sebuah titik air
hingga senja yang beku
Tak ingin lebih jauh mengenal
karena itu hanya infatuasi semata
ringan hati ini kemudian
namun hampa bak riuh angin
Kuyakin ini hanya tentang rasa
bukan sebuah awal maupun akhir
hanya bagian dari imipian dan penantian
jadwal ini terdeteksi dalam kamus tuhan
dan aku tak peduli
karena kau tak peduli
Bodoh, dipertahankan
Sesal, dilanjutkan
ini masih di awal halaman
bagai penjara di akhir cerita
Jawaban sang Pencipta begitu sama
jika aku menciptakan hujan
maka aku menciptakan pelangi
Jika aku boleh menyela
seseorang telah menjadi matahari bagiku
namun matahariku tergantikan oleh mendung
ia datang tiba tiba
lalu datanglah rintik yang perlahan membasahi
Aku kebasahan
terlalu basah hingga tak mampu kembali sedia
padahal itu hanya rintik tak berdaya
Datanglah sang gerimis
membawa kabar bahwa aku telah jatuh
jatuh dalam kebasahan yang absolut
hingga air mata pun tak terlihat
Aku tak merindukan matahariku
Aku tak menyesali bahwa rintik telah membasahiku
karena kau adalah rintik itu
rintik dimana aku menyadari keberadaan tuhan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar